Suhu politik menjelang Pemilu 2014 semakin tinggi. Para politisi saling
melempar caci maki. Bahkan laporan Bawaslu menyebutkan banyak politisi
dalam kampanyenya melakukan pelanggaran mulai dari hasutan hingga
pengrusakan posko pemenangan lawan politiknya.
Peristiwa berbeda
terjadi ketika Hidayat Nur Wahid mengunjungi ketua umum Partai Nasdem
Surya Paloh yang baru saja kehilangan kakaknya tercinta Hj Rohana Yusuf.
"Pak, semoga Allah mengampuni dosa almarhumah,menerima amalnya, dan
melapangkan kuburnya. Saya juga mendo'akan agar keluarga yang
ditinggalkan diberi kesabaran oleh Allah SWT," do'a Hidayat sambil
menggenggam erat tangan Surya Paloh di rumah duka di Jl Matraman Dalam
3, Jakarta Timur, Sabtu (22/3).
"Terima kasih atas do'anya Pak, insya Allah,
kami sekeluarga ikhlas dan sabar melepas kepergiannya," ujar Surya
Paloh sambil membalas genggaman erat tangan Hidayat dengan mata yang
berkaca-kaca.
Seharusnya peristiwa ini menjadi contoh bagi para
politisi di negeri ini. Rivalitas politik hanya terjadi di panggung
politik. Ketika sudah turun dari panggung maka semua menjadi keluarga.
Rivalitas bukan berarti permusuhan yang membabi buta.
"Sebagai
sesama Muslim kita wajib mengunjungi keluarga,sahabat,teman, dan handai
taulan yang meninggal. Bahkan jika kita berbeda keyakinan
pun,sepantasnya kita melakukan yang sama. Soal tahun politik, saya pikir
hal itu tidak relevan dibicarakan di saat-saat seperti ini," ujar
Hidayat.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/03/22/n2u90z-hidayat-nur-wahid-kunjungi-surya-paloh-yang-tengah-berduka
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment