LAMPUNG BARAT – Beras operasi pasar (OP) seharga Rp 7500 per
kilogram yang dijual di Pasar Liwa, Lampung Barat sepi pembeli. “Sangat
memprihatinkan di tengah minimnya daya beli masyarakat, beras operasi
pasar justru sepi pembeli bukan karena warga memasalahkan kualitas beras
tapi karena kurang sosialisasi,” ujar anggota DPRD Lampung Barat dari
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Leni (7/3).
Hanya terjual sekitar 2 ton, pembeli tampak sepi dan tidak sampai
antre panjang untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok yang dijual sangat
murah tersebut. Leni mensinyalir hal ini karena banyak warga yang tidak
tahu adanya pelaksanaan operasi pasar khusus beras itu. Seperti
diketahuinya dari Diah, warga Kecamatan Sukamenanti yang tidak
mengetahui ada Operasi pasar khusus beras.
“Kalau ada tentu saya mau beli karena kalau di warung harga beras
12 ribu per kilogram,” sesal Diah.
Ia mengaku tidak tahu kalau ada
operasi pasar dan baru mengetahui saat hendak belanja ke pasar.
Begitu juga salah satu ibu rumahtangga, Dewi yang juga tidak
mengetahui adanya beras murah tersebut. Dewi yang sedang berbelanja di
Pasar Liwa menyesalkan OP beras Bulog ini tidak ada pemberitahuan lebih
dulu, sehingga banyak yang ke pasar tidak membawa uang lebih untuk
membeli beras.
“Seharusnya Bulog kasih tahu warga bahwa akan ada OP
beras murah,” ujarnya.
Politisi asal PKS Leni yang juga Sekretaris Fraksi Gerindra Sejahtera
menduga selain sosialisasi kurang, minimnya minat masyarakat membeli
bahan kebutuhan pokok tersebut juga karena daya beli masyarakat yang
ikut minim karena musim paceklik. “Masa-masa sekarang kopi belum panen,
sayuran harganya anjlok, dan padi juga belum panen. Kalau operasi pasar
berikutnya juga masih minim pembeli berarti pemkab dan Bulog gagal
mencapai tujuan OP yaitu menstabilkan harga beras di tingkat konsumen,”
ujar Leni.
Jika OP tidak mampu menstabilkan harga beras, menurut Leni
keberadaan OP harus dievaluasi dan ditinjau ulang karena tujuan OP tidak
sampai ke konsumen sasaran.
Lulusan FISIP Universitas Lampung ini mengatakan ke depan Pemkab
dan Bulog harus memberikan informasi OP Khusus lebih gencar lagi kepada
masyarakat. “Pemkab dan Bulog Lampung Barat harus menggandeng media
untuk sosialisasi baik media cetak dan elektronik, ataupun kerjasama
dengan aparat pekon seperti peratin, pemangku dan kepala dusun juga
tokoh-tokoh masyarakat sehingga lebih maksimal,” tegas Leni.
Penyampaian sosialisasi ini, lanjut Leni, dilakukan dengan harapan
masyarakat di Lampung Barat mendapatkan pilihan dan dapat membeli
kebutuhan sehari-hari dengan harga relatif lebih murah dari harga di
pasar. []
0 komentar:
Post a Comment